Kata ulang yaitu
kata dasar yang diulang. Dalam hal ini yang diulang bukan morfem melainkan
kata.kita bisa melihat contoh berikut : sepeda-sepeda , berasal dari
satu kata sepeda. Sebaliknya, kata kupu-kupu bukanlah kata ulang karena dalam bahasa
Indonesia tiak dikenal kupu. Oleh karena itu, bentuk tersebut bukan merupakan
kata ulang.
1.
Prinsip pengulangan
a.
Selalu mempunyai dasar yang diulang
b.
Proses pengulangan tidak mengubah jenis(kelas) kata
c.
Bentuk dasarnya adalah kata yang lazim (umum) dipakai dalam tindak
berbahasa
2.
Macam-macam kata ulang
a.
Kata ulang utuh / penuh
Contoh :
rumah-rumah, berasal dari kata dasar rumah
b.
Kata ulang berimbuhan
Contoh :
diinjak-injak, berasal dari kata dasar injak
c.
Kata ulang sebagian/parsial berimbuhan
Contoh :
Berpandang-pandangan, berasal dai kata dasar pandang
d.
Kata ulang dwi purwo
Contoh :
sesama,berasal dari kata dasar sama
e.
Kata ulang berubah bunyi
Contoh :
sayur-mayur, berasal dari kata dasar sayur
3.
Fungsi kata ulang
Pada prinsipnya
pengulangan tidak mengubah jenis kata. Artinya bila kaa dasarnya kata benda
akan tetap menjadi kata benda pada kata ulangnya, demikian pula untuk jenis
kata lainnya. Akan ttapi, ada sebagian pengulangan yang mengubah jenis kata
khususnya yang diubah menjadi kata tugas, seperti kata bukan-bukan, sama-sama,
serta-merta, dan sebagainya.
4.
Arti kata ulang
a.
Banyak tak tentu
Contoh:
lembu-lembu
Lembu-lembuitu
berebut makanan
b.
Bermacam-macam
Contoh :
sayur-sayuran
Sebaiknya kita
mulai menanam sayur-sayuran
c.
Menyerupai
Contoh:
kuda-kudaan
Anak-anak TK itu
senang bemain kuda-kudaan
d.
Melemahkan
Contoh :
kekanak-kanakan
Walau sudah 20
tahun sifatny masih kekanak-kanakan
e.
Menyatakan intensitas
Ada tiga bagian
yaitu:
1)
Kualitatif : kuat-kuat
2)
Kuantitatif : rumah-rumah
3)
Frekuentatif : menggeleng-gelengkan
f.
Menyatakan saling (resiprokal)
Contoh :
salam-salaman
Mereka
salam-salaman saat lebaran
g.
Menyatakan arti seperti pada bentuk dasarnya
Contoh :
masak-masakan
Ibu membuka
kursus masak-masakan
h.
Menyatakan perbuatan yang seenaknya
Contoh :
duduk-duduk
Kami duduk-duduk
di serambi depan
i.
Menyatakan arti paling (superlative)
Contoh :
sebesar-besarnya
Buatlah roti
bolu sebesar-besarnya agar bias dicatat alam buku MURI.
j.
Menyatakan kumpulan
Contoh : dua-dua
Sikakan anda
membungkus roti itu dua-dua
k.
Menyatakan walaupun
Contoh :
hujan-hujan
Hujan-hujan, ia tetap
dating.
l.
Menyatakan selalu
Contoh :
mereka-mereka
Mereka-mereka
yang datang terlambat
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan komentar